Lembaga Kursus dan Keterampilan (LKP) Al Hidayah secara resmi membuka pelatihan komputer pada tanggal 11 Mei 2024. Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan Yayasan Wadah sebagai pendamping kegiatan, Ketua RW, RT, tokoh Masyarakat, tutor serta masyarakat daerah Rusunawa Blok 9, Penjaringan. LKP Al Hidayah hadir untuk memberikan kesempatan bagi remaja di lingkungan Rusunawa, Penjaringan, Jakarta Utara mendapatkan pelatihan komputer, memahami teknologi, termasuk penggunaan perangkat lunak, browsing web atau cara aman berselancar di situs internet sebagai modal memasuki dunia kerja nanti.
Listyaningsih yang biasa dipanggil Lis, penanggung jawab LKP Al Hidayah bersama suaminya, Hasan Azhary memulai kegiatan sosialnya pada tahun 1996 dengan mengadakan kegiatan pengajian untuk anak-anak di sebuah rumah di pinggir Waduk Pluit yang cukup jauh dari lokasi saat ini. Kegiatan sosial pasangan Azhary dan Lis ini terus berkembang dan di bawah dampingan Yayasan Wadah dikenal dengan nama Komunitas Wadah Al Hidayah. Pada tahun 2015, Komunitas Wadah Al-Hidayah pindah dari pinggir Waduk Pluit ke lantai dasar rumah susun Penjaringan, menempati ruang serbaguna yang dibangun Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD). Sejak saat itu, kegiatannya semakin bertambah dengan membuka program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendampingan Belajar (PENDAR) untuk remaja, dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk balita.
Kegiatan-kegiatan tersebut memberikan dampak yang baik terutama bagi anak-anak dan orang tua penghuni Rusun. Namun, muncul masalah lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu remaja dan pemuda yang sering berkumpul di rusun tanpa kegiatan yang jelas. Mereka bisa saja mengganggu warga. Mereka juga sulit mendapatkan pekerjaan karena pendidikan dan keterampilan yang terbatas.
Melalui Wadah Universal Education Initiative (WUEI), Lis dan Azhary terpanggil merealisasikan mimpi mereka dengan mendirikan LKP yang fokus pada peningkatan kompetensi dan keterampilan komputer dasar dan keterampilan hidup yang dapat digunakan remaja sebagai bekal memasuki dunia kerja.
Proses pendirian LKP Al Hidayah dimulai sejak Januari 2024 dengan menyusun struktur organisasi hingga membuat perencanaan satu tahun. Lis tidak bekerja sendirian. Dia dibantu 10 tutor yaitu Lilis, Nisa, Irma, Nur, Dian, Yuni, Amanda, Ega, Adit, dan Wahyu. Mereka adalah para remaja asal komunitas Al Hidayah itu sendiri yang memiliki semangat melayani dengan tulus. Walaupun mereka memiliki pekerjaan dan kesibukan lain, namun di malam hari mereka tetap komitmen menjalankan peran sebagai tutor dan berperan menjadi peer educator bagi remaja lain yang berkegiatan di Al-Hidayah.
Tahun 2023, Yayasan Wadah mengadakan latihan kepemimpinan (Leadership Camp) untuk membekali para remaja tersebut dengan pengetahuan, keterampilan komputer serta pelatihan kepemimpinan sebagai pengelola dan tutor LKP. Berkat Leadership Camp itu, 10 tutor memiliki rasa tanggungjawab terhadap proses pembelajaran yang dijalankan. Mereka mengerjakan berbagai hal mulai dari pembuatan modul, jadwal belajar, pembagian peran, dan penentuan iuran. Tak hanya itu, mereka juga berhasil menerapkan cara manajemen diri dan waktu dengan baik, termasuk komunikasi, tanggungjawab, dan komitmen dalam melakukan pelayanan.
Karena tutor dan peserta masih tergolong sebagai remaja hingga dewasa awal, mereka melakukan metode pembelajaran yang menyenangkan, cepat dan tanggap, serta menerapkan permainan asah otak sesuai dengan karakteristik dan minat peserta kegiatan. Dengan metode ini, peserta menjadi antusias, kreatif dan berani mengungkapkan pendapat serta mendemontrasikan keterampilan mereka. Bahkan mereka bisa menyelesaikan pembelajaran modul dengan waktu yg lebih cepat dari yang telah ditentukan. Selain menerapkan metode ini, para tutor juga menyelipkan materi kerohanian dan mengajak peserta memahami tujuan mengikuti kursus komputer sebelum pelatihan dimulai. Melalui cara ini, Lis berharap tujuan LKP Al Hidayah untuk melahirkan lulusan yang berkarakter unggul dapat tercapai.
Saat ini pelatihan komputer yang dilaksanakan setiap Senin sampai Rabu itu, diikuti 17 orang, dibagi menjadi 2 kelas yakni kelas remaja sebanyak 9 orang, belajar mulai jam 18.30 – 20.00 WIB dan kelas dewasa, diikuti 6 ibu muda dan 2 bapak mulai jam 20.00 – 21.20 WIB. Di kelas dewasa, peserta diharapkan dapat memiliki pengetahuan dasar komputer agar dapat membantu anak-anak mereka dalam mengerjakan tugas sekolah.
Rizki, salah satu peserta belajar kelas remaja mengungkapkan bahwa dia senang dengan hadirnya LKP ini. Ia berharap LKP Al Hidayah Penjaringan dapat terus memberikan ruang kepada remaja dan masyarakat lingkungan rusun dalam meningkatkan kemampuan, keterampilan teknis, dan keterampilan hidup agar siap bersaing di dunia kerja.
Author: Dwi Septiani
Editor: Paula Stela Nova Landowero