Yayasan Wadah adalah lembaga yang telah berstandar ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu. Selama enam belas tahun memberikan pelayanan kepada masyarakat dampingannya, Wadah melakukan pemberdayaan secara holistik di bidang pendidikan, kesehatan, dan penguatan ekonomi. Pendampingan kepada Guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Pendampingan Belajar, Posyandu Balita, Posyandu Remaja, dan Posyandu Lansia, Pelatihan Listrik Tenaga Surya, Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP), dan pemberdayaan kepada Mama Tenun dan pelaku usaha lainnya, serta program Wadah Universal Education Initiative yang telah dijalankan di dua pilot project (Ambon dan Jakarta Utara) merupakan program dari Yayasan Wadah dalam mewujudkan visi Yayasan Wadah yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya dan bermartabat.
Pendampingan yang dilakukan oleh Yayasan Wadah, menggunakan metode community development, dengan strategi pendekatan people centered. Setiap individu di dampingi dan diberikan dukungan emosional, fasilitas dan kesempatan untuk menjadi agen perubahan di masyarakat. Yayasan Wadah terlibat langsung bersama masyarakat, mengidentifikasi sekaligus mengembangkan potensi yang ada (community involvement), memperkuat keterlibatan/partisipasi masyarakat, membangun rasa memiliki, dan mendukung terciptanya keberlanjutan program dan dampak di masyarakat yang didampingi.
Untuk mengetahui efektivitas program pendampingan, perubahan positif yang dialami, serta dampak program terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakatnya, Yayasan Wadah melakukan survey evaluasi dampak di 18 Komunitas yang berada di Sikka, Nagekeo, Ambon, serta di Ternate dan sekitarnya. Survei dampak menggunakan metode kuantitatif dimana pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang didistribusikan kepada 399 penerima manfaat yang mewakili seluruh penerima manfaat, serta metode kualitatif melalui wawancara mendalam yang dilakukan kepada penerima manfaat, kader, stakeholder/pemerintah. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dan divalidasi melalui teknik triangulasi data dari informan yang di wawancarai.
Hasil survey menunjukkan bahwa karya pendampingan Yayasan Wadah tersebut telah memberikan dampak yang signifikan bagi penerima manfaat di Komunitas. Dampak tersebut terlihat pada peningkatan kualitas hidup penerima manfaat dimana terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan, perilaku, kesehatan, dan ekonomi di masyarakat melalui layanan Wadah di Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Penguatan Ekonomi. Survei dampak yang telah dilakukan menunjukkan bahwa program pendampingan yang memberdayakan telah efektif dalam mencapai tujuan Yayasan Wadah.
Dampingan yang diberikan oleh Wadah telah berhasil membuat seseorang yang hanya tamat SD atau bahkan tidak sekolah menjadi sarjana Paud, anak anak mendapatkan beasiswa pendidikan, merasakan terang melalui lampu LTS, meningkatnya penghasilan karena adanya UBSP dan pelatihan pencatatan keuangan, merasakan layanan posyandu dan layanan sosialisasi PHBS, terbangun akses jalan, merasakan belajar di tempat yang nyaman, merasakan tempat perkumpulan masyarakat yang nyaman, mendapat fasilitas pendidikan yang memadai, dan mendapatkan akses kepada program pemerintahnya. Bahkan ada yang dibantu dalam usaha, misalnya kios atau Klinik kesehatan, yang saat ini mereka sudah mencapai kemandiriannya. Kebanyakan dari masyarakat ini memiliki latar belakang yang tidak seberuntung orang lain, namun kehadiran Wadah menjadikan mereka sebagai pribadi yg berdaya dan bermartabat (zero to hero).
Tini dari Ternate menyatakan bahwa: “Wadah telah berhasil membuat saya mencapai kondisi yang lebih baik melalui pendampingan yang intens selama kurang lebih 3 tahun. Wadah menanamkan moral dan menyentuh hati saya sehingga apa yang diajarkan oleh Wadah tidak pernah saya lupakan dan akan selalu saya ingat dan terapkan baik untuk kehidupan saya dan lingkungan saya”.
Demikian pula dengan Emilianus Nusa dari Tedamude, Nagekeo yang menyatakan: "Selama menggunakan LTS anak-anak saya bisa belajar di malam hari, dan beberapa dari mereka mendapat prestasi di Sekolah".
Maranting dari Wuring Lembah, Sikka juga menyatakan: "Dengan bertambahnya pengetahuan dan keterampilan saya dalam mengelola keuangan, saya bisa menyimpan uang, dan membuka usaha sehingga penghasilan saya semakin bertambah. Menjadi anggota UBSP membuat saya bisa menyekolahkan anak saya, mengembangkan usaha dan memiliki biaya untuk keperluan sehari-hari".
Cerita yang menginspirasi dari para penerima manfaat seperti Tini dan yang lainnya menunjukkan bahwa pemberdayaan yang dilakukan Wadah melalui program-program di bidang pendidikan, kesehatan, dan penguatan ekonomi berjalan efektif dan berkesinambungan, di mana telah terbangun partisipasi aktif dari para penerima manfaat untuk bergerak mandiri dan meningkatkan kualitas hidup mereka menuju masyarakat yang berdaya dan bermartabat.
Author: Wahyuning Dwi Ndraha
Editor: Paula Stela Nova Landowero