Suhandani, Berdampak melalui Pencak Silat

Semangat berbagi. Itulah yang ditunjukkan oleh Suhandani (Dani), seorang kader di komunitas Mutiara Abadi Yogyakarta, dampingan Yayasan Wadah Titian Harapan (Wadah). Dani bersama murid-muridnya berhasil meraih medali pada Kejuaraan Pencak Silat Tapak Suci Bupati Cup ke IV tingkat Provinsi di GOR Tridadi Sleman Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 93 kontingan atau sebanyak 824 pesilat tingkat TK, SD, SDMP, SMA hingga perguruan tinggi. 

Dani menggeluti pencak silat di Perguruan Tapak Suci sejak tahun 2003 bersama seniornya yang juga seorang kader dampingan Wadah bernama Dwi Yunianto. Awalnya Dani menekuni pencak silat untuk menguatkan gerak motoriknya. Sempat berhenti dari pencak silat selama 9 tahun, Dani kemudian mengejar ketertinggalannya di sanggar Mutiara Abadi besutan Nartukyo dan pada tahun 2017 mencapai tingkat asisten pelatih dalam kategori tingkatan Perguruan Tapak Suci. 

Melihat semangat dan konsistensinya, Dani diberi kesempatan oleh Nartukyo untuk menjadi pelatih pencak silat di sanggar tersebut. Hasilnya ternyata sangat baik. Anak-anak mendapat pelajaran pencak silat dan Dani tumbuh menjadi seorang pelatih yang memiliki kepribadian dan mental yang kuat, serta gaya melatih yang menyenangkan. 

Ketekunan, konsistensi dan kesuksesan Dani sebagai pelatih pencak silat di Mutiara Abadi ternyata memantik minat sekolah-sekolah yang ada di sekitar Lereng Merapi untuk mengembangkan pencak silat di sekolah mereka. Peran dan tanggung jawab Dani sebagai asisten pelatih pun bertambah. Bersama Dwi Yunanto, Dani pun mulai melatih para siswa di SMP Muhammadiyah Ngemplak, SD Muhammadiyah Ngepring, SMK Muhammadiyah Cangkringan, dan SMP Negeri 2 Pakem.

Bersamaan dengan itu, untuk meningkatkan kemampuannya sebagai seorang pelatih, Dani mengikuti program Latihan Kader Pimpinan Tapak Suci (LKPTS) yang diadakan oleh Pimpinan Daerah 03 Kabupaten Sleman. Setelah mengikuti LKPTS selama kurang lebih 6 sampai 8 bulan, Dani dinyatakan lulus. Sejak itu ia menjadi pelatih dengan tingkatan kader muda.

Dani menyadari bahwa menjadi pelatih pencak silat harus memiliki kecakapan khusus yang utamanya menguasai materi pencak silat memiliki mental spiritual yang kuat dan menjunjung tinggi moralitas. Kedisiplinan yang tertanam sejak menjadi siswa pencak silat menjadi semakin terasah ketika Dani menjadi pelatih dan mengikuti pelatihan LKPTS. Ia pun mulai merasakan dampak positif pencak silat, bagi diri, pribadi, karakter, dan kepribadiannya sehingga menjadi semakin kuat, jujur, tangguh, serta berakhlak mulia.

Dengan semakin banyaknya tanggung jawab yang diemban, Dani juga mulai menyadari pentingnya membagi waktu. Selain pencak silat Dani sehari-hari juga menjadi seorang staf Tata Usaha di SD Negeri Cancangan dan guru les matematika. Ia juga menjadi tutor matematika dan bahasa Inggris untuk peserta belajar usia SD dan SMP di komunitas Mutiara Abadi. Tidak hanya itu, Dani bersama Dono kembarannya juga memiliki usaha poles mobil yang mereka harapkan akan sukses sehingga mampu menopang kebutuhan ekonomi mereka kelak. 

Dani mengakui bahwa dirinya mendapat banyak manfaat sejak bergabung dengan komunitas Mutiara Abadi, di antaranya ia bisa menjadi seorang pribadi yang supel, mudah bergaul dan rendah hati.   

Pencak silat membuat raga saya menjadi sehat dan bugar, membuat jiwa berpikir jernih dan bisa mengendalikan diri untuk tetap rendah hati dan tidak mudah terpancing emosi”, tandasnya. 

Di komunitas dampingan Wadah ini ia merasa nyaman karena anggotanya saling menghargai, senang bekerja sama dan selalu memajukan pola pikir yang meningkatkan rasa kepedulian sosial dengan mengutamakan nilai-nilai Wadah. Lingkungan di komunitas Wadah yang baik ini memberi pengaruh positif dalam membentuk pribadi Dani hingga menemukan jati dirinya. 

Dani kini telah berhasil menggunakan kesempatan yang tersedia untuk mengaktualisasikan dirinya menjadi pribadi yang berdampak bagi lingkungannya. Melalui peran dan tanggungjawabnya sebagai pelatih, Dani sudah memberi manfaat bagi anak didiknya yang berpuncak pada keberhasilan mereka merebut medali dan menjadi juara pencak silat tapak suci tingkat Provinsi DIY. Sejalan dengan itu Dani juga sudah memberi contoh bahwa seorang pelatih yang sukses dan terpercaya adalah dia yang mampu mentransfer ilmunya kepada anak didiknya sehingga anak didik tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mengaktualisasi dirinya kepada dunia.

Author: Wahyuning Ndraha

Editor: Paula Stela Landowero

Comment

Recent Posts

Follow Us

Our Youtube Channel