IHT Kreatif Menulis, Menulis Tak Sesulit Yang Dibayangkan

Wadah Foundation memiliki komunitas dampingan di Ambon, yang berada di bawah pengelolaan dan pendampingan dari Rumah Wadah Ambon. Salah satu kegiatannya adalah mengelola Learning Center yang berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat untuk saling berbagi informasi, belajar bersama, dan melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Sebagai pusat kegiatan masyarakat, Learning Center Wadah Ambon memiliki program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan masyarakatnya. Salah satunya adalah In House Training Kreatif Menulis (IHT Kreatif Menulis) yang dilaksanakan secara berseri. Pada bulan Februari diisi dengan belajar membuat cerita-cerita motivasi kehidupan, motivasi menulis dan trik/cara menulis. Setelah itu peserta diberi tantangan menulis selama 7 (tujuh) hari.

Pada awalnya para peserta bingung merasa mau menulis cerita apa karena tidak terbiasa dengan proses menulis. Terdapat seorang peserta yang mengungkapkan permasalahannya saat menulis yaitu tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup karena ia merasa bahwa tulisannya tidak menarik untuk dibaca atau ada yang salah dari tulisannya. Setiap mengirim tulisan di Grup WA, tidak ada tanggapan dari anggota grup, sehingga membuatnya enggan untuk menulis kembali.

Learning Center Wadah Ambon sebagai pusat kegiatan masyarakat hadir untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan kepercayaan diri peserta kegiatan untuk mau menulis. Kegiatan IHT Kreatif Menulis diikuti oleh 13 orang peserta terdiri dari Mama-Mama yang merupakan Ibu Rumah Tangga sekaligus memiliki profesi lain sebagai aktivis di berbagai kegiatan masyarakat yaitu Kader Posyandu, Guru Paud, dan Pantarlih (petugas pemutakhiran data pemilih). Tulisan mereka kemudian dikumpulkan dalam satu forum belajar bersama.

Kegiatan diawali dengan memberi kesempatan kepada setiap peserta untuk mulai menulis tentang kegiatan yang dialami atau dijalani setiap harinya, dengan menggunakan gaya bahasa dan tulisan masing-masing. Setiap peserta didampingi untuk menulis apapun yang sedang dipikirkan, dirasakan, dan dialami. Kemudian, peserta diharapkan bisa mengimajinasikan kata-kata yang akan dicurahkan dalam sebuah tulisan. Pendamping membantu peserta dengan menggunakan rumus 5W+1H untuk mempermudah proses menulis. Peserta dapat mengimajinasikan tulisan menggunakan pertanyaan apa (what), mengapa (why), dimana (where), kapan (when), siapa (who), dan bagaimana (how). Semua peserta diajak untuk bisa menjadikan tulisan sebagai media/tempat bercerita dengan konsep “Menulis layaknya kita berbicara kepada orang lain” dan menuliskannya secara sederhana.

Tidak sampai disitu saja, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan melakukan penilaian terhadap tulisan yang sudah ditulis sebelumnya. Semua peserta diarahkan untuk menempatkan diri sebagai pembaca yang menilai sebuah tulisan dan kemudian melakukan penilaian apakah tulisan tersebut bisa dimengerti dan dapat memotivasi orang lain yang membaca. Evaluasi tulisan tersebut bertujuan agar para peserta memiliki pemikiran untuk bisa memposisikan diri tidak sebagai penulis saja, tetapi sebagai pembaca juga, sehingga tulisan yang dihasilkan semakin baik dan jelas, serta mudah dimengerti oleh pembaca.

Para peserta kemudian kembali menuliskan cerita mereka sesuai dengan tips yang sudah diberikan oleh pendamping sebelumnya. Ketika kegiatan menulis intens dilaksanakan, maka akan menumbuhkan kenyamanan tersendiri sehingga tulisan dapat terus menerus dilaksanakan. Proses kegiatan menulis yang dilakukan sangat mempengaruhi para peserta kegiatan dimana pengetahuan mereka semakin bertambah dalam menulis, dan meningkatnya kepercayaan diri mereka untuk mulai menulis. Hasil dari kegiatan ini adalah sudah ada 100 tulisan yang dimuat oleh peserta dalam grup belajar menulis. Para peserta jadi semangat menulis karena dijadikan sebagai tempat curhat atau healing, para pendamping lebih mengenal dan mengetahui kondisi kehidupan para peserta tanpa harus bertanya secara langsung kepada peserta kegiatan. Semua tulisan yang sudah dimuat dalam WA Grup ini akan dibuat dalam satu buku.

Para peserta semakin bersemangat dalam membuat tulisan dan mengungkapkan bahwa mereka merasakan kenyamanan dari aktivitas menulis karena menganggap bahwa menulis dapat menjadi tempat curhat bagi mereka. Para peserta kegiatan mengungkapkan bahwa sejak mereka melakukan kegiatan menulis dengan intens, waktu mereka dapat digunakan lebih produktif. Bahkan ada beberapa peserta kegiatan yang mulai menulis puisi yang selalu menyemangati orang lain yang membaca puisi tersebut. Peserta yang semula merasa tidak percaya diri dan enggan menulis karena tidak ada tanggapan dari orang lain menjadi produktif dalam menulis karena membuat ia bisa mengungkapkan apa yang ia alami dan membagikannya kepada orang lain.

Keberadaan Learning Center Wadah Ambon saat ini cukup berdampak positif bagi lingkungannya. Kegiatan IHT Kreatif Menulis ini sudah membuat masyarakat memiliki motivasi untuk menulis dan menjalani aktivitas dengan lebih produktif terkhusus bagi 13 orang peserta kegiatan. Setiap peserta memanfaatkan kegiatan IHT Kreatif Menulis sebagai pelatihan yang berdampak, dimana mereka terus melatih diri dan membiasakan diri untuk aktivitas menulis ini menjadi sebuah kebiasaan yang positif. Dengan kebiasaan menulis, curahan hati dapat mendarat secara tepat dan melegakan hati sang penulis.

Author: Wahyuning Ndraha

Editor: Ghewa Yohanes

Comment

Recent Posts

Follow Us

Our Youtube Channel