“Architectures of Learning Dalam Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia”

Architectures of Learning adalah sebuah struktur pemikiran yang mengacu pada perencanaan dan pengembangan program pembelajaran yang dapat membantu pendidik menciptakan pendekatan pembelajaran yang memiliki transformasi berkelanjutan, mencapai kesetaraan, dan memiliki kualitas yang terampil dan pemikiran yang analitik.

Struktur Architectures of Learning terdiri dari mind, curriculum, dan space. Komponen dari mind meliputi cognition/thinking yaitu pengetahuan dan persepsi yang umumnya menjadi sebuah keyakinan terhadap sebuah objek; affect/emotion yaitu perasaan atau reaksi emosional (suka/tidak suka) terhadap suatu objek; conation/motivation yaitu kecenderungan untuk menanggapi atau bertindak dengan tingkah laku tertentu terhadap suatu objek atau aktivitas.

Mind memiliki istilah bahwa semua konsep belajar dimulai dari pola pikir yang kemudian dirasakan (empati) dan dilaksanakan sehingga menjadi sebuah kebiasaan berpikir dan bertindak. Seorang pendidik harus memiliki pola pikir yang rasional tentang pendidikan dan proses belajar, memiliki semangat untuk belajar dan bertanggungjawab, kemudian memberikan kontribusi melalui penerapan metode pembelajaran yang relevan.

Curriculum dapat diartikan sebagai suatu sistem rencana dan pengaturan sebagai landasan pengembangan program atau desain pembelajaran yang holistic dimana para peserta dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pola pikir untuk membangun kepercayaan diri, dan menyadari jalan yang dapat mereka gunakan untuk meningkatkan mata pencaharian mereka sesuai minat, bakat dan kemampuan.

Space dapat diartikan sebagai ruang yang dijadikan sebagai media visualisasi. Melalui media visualisasi pendidik mampu mengimajinasikan proses kegiatan pembelajaran dan interaksi yang terjadi. Visualisasi ini memungkinkan pendidik mampu merasakan proses belajar jika dilakukan secara daring (dalam jaringan) dan luring (luang jaringan) yang bisa terdiri dari ruangan yang sempit, luas, dengan peralatan yang mampu mendukung pembelajaran. Hasil dari proses visualisasi dapat menumbuhkan kreativitas/inovasi dalam proses pembelajaran.

Architectures of Learning dapat dijadikan sebagai pendekatan pendidikan yang membantu seorang pendidik yang tidak hanya memiliki pengetahuan tentang bidang studi yang sudah dimiliki, tetapi mampu dan memiliki pengetahuan dalam merancang sebuah konsep metode belajar yang relevan dengan tren kebutuhan dunia kerja.

Terdapat fakta dari Apindo Business and Industry Learning Center (Kompas.com, 2023) menyampaikan bahwa penyerapan tenaga kerja di bidang industri saat ini masih rendah (job employability), hal ini disebabkan oleh tidak selarasnya pendidikan vokasi dengan dunia industri, sekolah dan perguruan tinggi tidak tahu apa yang dibutuhkan dunia industri. Oleh sebab itu dibutuhkan revitalisasi pendidikan vokasi dengan kurikulum yang berbasis kebutuhan dunia kerja sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan di tren dunia kerja saat ini.

Menanggapi fenomena yang terjadi di tren dunia kerja saat ini, Wadah Foundation berinisiatif merancang sebuah gagasan metode pembelajaran berupa Wadah Global Education Initiative yang memberikan pelatihan keterampilan kepada pelajar, untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkarakter/berintegritas dan memiliki kualitas mampu bersaing di tren dunia kerja saat ini.

Untuk mendukung Wadah Global Education Initiative, pada tanggal 13 s/d 16 Maret 2023, Anggota Dewan Pengawas Yayasan Wadah, Indra Djojohadikusumo dan Sekretaris Jenderal Yayasan Wadah, Paula S. Landowero menghadiri J-WEL Week dengan tema “Architectures of Learning”. Melalui kegiatan ini Wadah Foundation berharap memperoleh informasi atau pengetahuan dalam menggunakan pendekatan Architectures of Learning sebagai dasar dalam penyusunan metode pembelajaran.

Hasil dari keikutsertaan kegiatan J-WEL, Indra Djojohadikusumo dan Paula S. Landowero mendesain satu inovasi berupa ide/gagasan yang mendukung Wadah Global Education Initiative melalui sebuah program bernama Wadah Education Resource Center (WERC). Program WERC ini bertujuan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang memiliki karakter yang mengedepankan nilai-nilai etik moral, nilai-nilai kasih dan melayani, nilai kejujuran, dapat dipercaya, bersikap toleran, disiplin dan kerja keras, kreatif dan memiliki rasa tanggung jawab, sehingga terbentuk sosok pribadi yang unggul dan berkualitas serta berdaya dan bermartabat melalui pelatihan keterampilan teknis (job skill).

Melalui pendekatan Architectures of Learning Yayasan Wadah semakin fokus dalam menyusun konsep pendidikan karakter yang bersifat vokasi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan daya saing yang relevan untuk mengakses kesempatan kerja di era globalisasi dan perkembangan teknologi digital.

Author: Wahyuning Dwi Ndraha

Editor: Paula Stela Landowero

Comment

Recent Posts

Follow Us

Our Youtube Channel